The Health Ministry is not ruling out the possibility that foreign workers may have contributed to the malaria outbreak in Perak.
The ministry today said the parasite may be carried by illegals from Bangladesh and Indonesia.
The ministry's Malaria Elimination Programme Senior Principal Assistant Director, Dr Ummi Kalthom Shamsudin said, although the workers may carry the parasite in their bodies, they still need the vector for transmission to occur.
“When we talk about foreigners, we are talking about the presence of parasites and the foreigners might bring the parasite in and if the locality they are around have the anopheles, the mosquitoes from the area might bite the foreigner and then the same mosquito can bite another person from the locality.
“That locality might be a virgin from malaria, so they might not have any local transmission but because of the presence of the population, the presence of parasites, plus the presence of the mosquitoes, then transmission occurs," she told Astro AWANI here today.
Dr Ummi also said that the Hulu Perak Health Department has conducted screening for 71 foreign workers in Pos Kemar.
“Bear in mind that the Hulu Perak Health Department has done screening on illegal workers in Pos Kemar and found them negative.
“But on the other hand, can we be rest assured that that the 71 people screened are the only ones around, because they can be very mobile and those who are illegals who run off when they see the health authorities."
She said Malaysians who travelled to the endemic countries may also contribute to the outbreak.
Yesterday, a new malaria outbreak was identified at an Orang Asli settlement in Pos Poi.
READ: New malaria outbreak reported in Perak
However, the outbreak is not related to the earlier outbreak in Gerik and is caused by different parasites.
Six people, aged between 1 and 31, have since being hospitalised.
The total number of malaria cases now stands at 142.
Suganthi Suparmaniam
Thu Dec 22 2016
Could the foreign workers be blamed by the malaria outbreak in Perak? - Photo is used solely for illustration
TH peruntuk 30 juta riyal untuk kos makanan jemaah haji tahun ini
Sebanyak SAR30 juta diperuntukkan bagi kos penyediaan dua juta pek makanan kepada 31,600 jemaah sepanjang musim haji tahun ini.
'Jemaah haji ialah VIP, perlu dilayan sebaiknya' - Cef Anas
Cef Anas anggap tugas memasak untuk 31,600 jemaah Malaysia di Tanah Suci sebagai jihadnya.
Pesawat turun mendadak kurang dari 10 saat - Penumpang SIA
Salah sorang penumpang pesawat penerbangan Singapore Airlines (SIA) yang mengalami keadaan gelora udara (turbulent) kuat, Dzafran Azmir memberitahu kejadian berlaku dengan sangat pantas.
Haji 2024: Makanan disaring ketat sebelum diedar kepada 31,600 jemaah
TH tidak berkompromi aspek keselamatan makanan bermula daripada penyediaan dan penyajian sehingga kepada penghantaran.
Wanita maut, motosikal dilanggar lori
Mangsa mengalami kecederaan di kepala dan disahkan meninggal dunia di tempat kejadian.
AWANI Pagi: Tak nak kena tipu beli kereta terpakai?
Kelahiran SCRUT yang membongkar penipuan gred dan kondisi kereta import terpakai (kereta recond) telah tular dan memberi impak yang sangat baik kepada industri automotif. Buat masyarakat, ia sesuatu yang baik, manakala buat penjual yang tidak jujur, ia mimpi ngeri. Nak tahu perkongsian lebih lanjut, jangan terlepas tonton #AWANIPagi.
#AWANInews
#AWANInews
Putin puji hubungan Rusia dengan Iran
Putin juga memberi jaminan akan memastikan hubungan baik dengan republik itu berterusan.
Agong, Raja Permaisuri zahir ucapan Selamat Hari Wesak
Yang di-Pertuan Agong, Sultan Ibrahim menzahirkan ucapan selamat Hari Wesak kepada semua penganut agama Buddha di negara ini.
Penganut agama Buddha sambut Hari Wesak hari ini
Hari Wesak disambut dengan menyalakan colok dan lilin berbentuk bunga teratai, menabur bunga dan memandikan patung Buddha.
AWANI Ringkas: PM hadiri Persidangan Nikkei
Ikuti rangkuman berita utama yang menjadi tumpuan sepanjang hari di Astro AWANI menerusi AWANI Ringkas.
Varian Afrika Selatan: Rakyat Perak dinasihat perkasa amalan norma baharu
Rakyat negeri Perak dinasihatkan agar terus memperkasa amalan norma baharu susulan penemuan virus COVID-19 varian Afrika Selatan.